NPM : D1C017002
PRODI : S1 JURNALISTIK B
Liberal Political Ekonomy adalah melihat perubahan sosial dan transformasi sejarah sebagai suatu doktrin dan seperangkat prinsip dalam menangani ekonomi pasar/memaksimalkan efisiensi. isu dan fokusnya :
struktur dan mekanisme pasar.
Perspektif ekonomi politik liberal berpusat
pada isu proses pertukaran pasar di mana individu sebagai konsumen mempunyai
kebebasan untuk memilih komoditas-komoditas yang sedang berkompetisi
berdasarkan manfaat dan kepuasan yang ditawarkannya. Semakin besar kekuatan
pasar memainkan perannya, semakin besar kebebasan konsumen untuk menentukan
pilihannya. Contoh dari paradigma ini adalah paradigma pendidikan Liberal. Kaum
Liberal, mengakui bahwa memang ada masalah di masyarakat. Namun bagi mereka
pendidikan sama sekali steril dari persoalan politik dan ekonomi masyarakat.
Tugas pendidikan cuma menyiapkan murid untuk masuk dalam sistem yang ada.
Sistem diibaratkan sebuah tubuh manusia yang senantiasa berjalan harmonis dan
penuh keteraturan (functionalism structural). Kalaupun terjadi distorsi maka
yang perlu diperbaiki adalah individu yang menjadi bagian dari sistem dan bukan
sistem.
Pendidikan dalam perspektif liberal menjadi sarana
untuk mensosialisasikan dan mereproduksi nilai-nilai tata susila keyakinan dan
nilai-nilai dasar agar stabil dan berfungsi secara baik dimasyarakat. Oleh
karena itu masalah perbaikan dalam dunia pendidikan bagi mereka sebatas usaha
reformasi 'kosmetik' seperti perlunya: membangun gedung baru, memoderenkan
sekolah; komputerisasi; menyehatkan rasio murid-guru, metode pengajaran yang
effisien seperti dynamics group, learning by doing, experimental learning dan
sebagainya. Hal-hal tersebut terisolasi dengan struktur kelas dan gender dalam
masyarakat. Akar dari pendidikan semacam ini, dapat ditelusuri dari pijakan
filosofisnya yakni, paham liberalisme, suatu pandangan yang menekankan
pengembangan kemampuan, melindungi hak, dan kebebasan (freedoms), serta proses
perubahan sosial secara inskrimental demi menjaga stabilitas jangka panjang.
Sehingga pendididkan liberal menghasilkan kesadaran naïf.
S Sedangkan dalam perspektif ekonomi politik kritis, perspektif ekonomi politik ini mengikuti Marx untuk memberikan perhatian pada pengorganisasin properti dan produksi pada industri budaya ataupun industri lainnya, bukannya pada proses pertukaran sebagaimana dilakukan liberalisme. Perspektif ini tidak mengabaikan pilihan-pilihan yang dibuat oleh produsen maupun konsumen industri budaya, akan tetapi apa yang dilakukan oleh produsen dan konsumen itu dilihat dalam struktur yang lebih luas lagi. Golding dan Murdock berpendapat bahwa perspektif ekonomi politik kritis berbeda dengan arus utama dalam ilmu ekonomi dalam hal holisisme, keseimbangan antara usaha kapitalis dengan intervensi publik; dan keterkaitan dengan persoalan-persoalan moralitas seperti masalah keadilan, kesamaan, dan kebaikan publik (public goods).
S Sedangkan dalam perspektif ekonomi politik kritis, perspektif ekonomi politik ini mengikuti Marx untuk memberikan perhatian pada pengorganisasin properti dan produksi pada industri budaya ataupun industri lainnya, bukannya pada proses pertukaran sebagaimana dilakukan liberalisme. Perspektif ini tidak mengabaikan pilihan-pilihan yang dibuat oleh produsen maupun konsumen industri budaya, akan tetapi apa yang dilakukan oleh produsen dan konsumen itu dilihat dalam struktur yang lebih luas lagi. Golding dan Murdock berpendapat bahwa perspektif ekonomi politik kritis berbeda dengan arus utama dalam ilmu ekonomi dalam hal holisisme, keseimbangan antara usaha kapitalis dengan intervensi publik; dan keterkaitan dengan persoalan-persoalan moralitas seperti masalah keadilan, kesamaan, dan kebaikan publik (public goods).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar